![]() | ![]() |
| Mengawali Karier Sebagai Striker MENGAWALI kariernya sebagai seorang striker di Persikab Kab. Bandung, Gilang Angga Kusumah bergabung dengan Persib Bandung pada Liga Indonesia (LI) IX/2003. Ketika itu, Persib ditangani pelatih asal Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski. Marek pula yang memutuskan mengubah posisi Gilang dari striker ke bek sayap kanan. Seiring dengan pergeseran posisinya, Gilang mulai menjadi ikon Persib. Gonta-ganti pelatih Persib, baik asing maupun lokal, tak menggoyahkan posisi Gilang. Dari mulai Marek, kemudian Juan Antonio Paez (Cile), Indra M. Thohir, Risnandar Soendoro, Arcan Iurie Anatolievici, Djadjang Nurdjaman, Jaya Hartono hingga Robby Darwis, Gilang tak pernah terlempar dari skuad inti Persib. Namun, memasuki musim kedelapannya bersama Persib, Gilang mulai memasuki masa-masa sulit. Setidaknya, itulah gambaran yang terlihat pada proses pembentukan tim dan awal musim ketiga Liga Super Indonesia (LSI) ini. Pada masa pembentukan tim, nama Gilang sempat dua kali "menghilang" dari daftar pemain yang bakal dipertahankan. Ketika kompetisi dimulai, Gilang pun tak kunjung mendapatkan tempat dari pelatih Jovo Cuckovic. Pemain berusia 30 tahun itu menyadari beratnya perjuangan pada musim ini. Namun, Gilang tak mau menyerah begitu saja. Ia terus berusaha membuktikan kalau dirinya masih mampu. "Sekarang, pelatih sama sekali belum melirik saya. Namun, suatu saat, mereka akan kembali melihat kembali pemain Persib yang bernomor punggung 12," ujar Gilang, sambil tersenyum. |

